Archive for January, 2011

Macam-macam SCSI

Posted on January 5, 2011. Filed under: Komputer grafik |

Sebelum kita melihat macam-macam dari SCSI sebaiknya kita tahu dulu apa pengertian dari SCSI,SCSI singkatan dari Small Computer System Interface, adalah sebuah antarmuka bus berkinerja tinggi yang didefinisikan oleh panitia ANSI X3T9.2 (American National Standards Institute). Antarmuka ini digunakan untuk menangani perangkat input/output atau perangkat media penyimpanan. Perangkat yang umum menggunakan SCSI adalah hard diskCD-ROMscanner, atau printer. 

Macam-macam SCSI, yaitu:

  1. HDD SCSI

SCSI ( Small Computer System Interface ) dibaca skasi awalnya bernama SASI ( Shugart Associate System Interface ). SCSI banyak digunakan untuk koneksi dalam Server.

a. SCSI-1 memiliki dua macam kecepatan yaitu :

3.5 MB/detik atau 5 MB/detik, keduanya bekerja secara asinkron. Panjang kabelnya dapat mencapai 6 meter.

b. SCSI versi 2 diluncurkan pada tahun 1989. SCSI versi 2 ini ada 2 varian yaitu :
1. Fast SCSI : memiliki kecepatan 10 MB/detik, 8 bit bus width

2. Wide SCSI : memiliki kecepatan 20 MB/detik, 16 bit bus width

c. SCSI versi 3 muncul dengan 2 varian yaitu :

1. Ultra SCSI menggunakan bus width 8 bit

2. Ultra Wide SCSI menggunakan bus width 16 bit

Kedua varian ini memiliki 2x lebih cepat dari versi sebelumnya. Tetapi versi ini belum stabil.

  1. Ultra-2 SCSI

Versi ini diluncurkan pada tahun 1997 dengan fitur LVD ( Low Voltage Differential ) dan stabil. Versi ini memiliki 2 varian yaitu :

1. Ultra2 SCSI memiliki kecepatan 40MB/detik dengan bus width tetap 8 bit

2. Ultra2 Wide SCSI memiliki kecepatan 80MB/detik dengan bus width nya 16 bit

Keduanya mampu menggunakan kabel sampai dengan 12 Meter.

  1. Ultra-3 SCSI

Pada versi ini menambahkan fitur CRC (Cylic Redudancy Check) error checking. Ultra-3 disebut juga Ultra-160 karena kecepatan Ultra-3 memang 160 MB/detik. Ultra-3 SCSI juga menawarkan pin SCSI yg lebih variatif.

SCSI lebih cepat dan stabil dibandingkan ATA. SCSI lebih mahal. Beberapa hal yg juga membedakan SCSI dengan ATA, yaitu :

a. Buffer : Buffer memory yg dimiliki oleh SCSI lebih besar dari ATA.

b. RPM : RPM singkatan dari Rotation Per Minute. Nilai RPM adalah nilai kecepatan putaran piringan harddisk. Semakin cepat putaran sebuah harddisk maka data didalamnya lebih mudah diakses. RPM harddisk SCSI lebih besar daripada harddisk ATA ini berarti data pada SCSI lebih cepat diakses daripada data di ATA.

c. Seek Time : Seek Time adalah waktu yg dibutuhkan untuk mencari data. Seek Time SCSI harddisk juga jauh lebih cepat disbanding harddisk ATA

d. Kapasitas: Untuk kapasitas yg sangat besar, ukuran hardisk SCSI lebih besar dan berat dibandingkan ATA.

e. MTBF: MTBF ( Mean Time Between Failuresm ) adalah nilai daya tahan suatu produk yg ditentukan berdasarkan penelitian atas produk tersebut. MTBF yg dimiliki oleh harddisk SCSI adalah 1 juta jam. Sedangkan harddisk ATA hanya 500.000 jam. Ini berarti harddisk SCSI dapat dijalankan sampai dengan 1 juta jam lamanya, sedangkan harddisk ATA akan mati setelah 500.000 jam bekerja.

Ya.. itulah pengertian dan macam-macam dari SCSI. Semoga bermanfaat…

Note: tinggalin komentar ya gan… 🙂

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

SEJARAH PERKEMBANGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Posted on January 4, 2011. Filed under: Uncategorized |

Sebelumnya, terima kasih telah mengunjungi blig ini. Ini adalah makalah  yang saya rancang untuk keperluan tugas mata kuliah Jaringan syaraf tiruan, dan sengaja saya upload semata-mata untuk berbagi dengan sesama mahasiswa. mudah mudahan bisa membantu…

 

Jaringan saraf tiruan diperkenalkan secara sederhana pada tahun 1943 oleh McCulloch dan Pitts [Fausett; 1994]. Pada saat itu McCulloch dan Pitts melalui beberapa komputasi menggunakan neuron-neuron sederhana dapat mengubahnya menjadi sebuah sistem baru (disebut sistem neural) yang mempunya kemampuan komputasi yang lebih baik. Selain itu McCulloch dan Pitts juga mengusulkan pemberian bobot dalam jaringan yang dapat diatur untuk melakukan fungsi logika sederhana. Beliau-beliau ini menggunakan semacam fungsi aktivasi threshold.

Pada tahun 1958, Rosenblatt beserta Minsky dan Papert mulai mengembangkan model jaringan yang disebut dengan perceptron. Dalam model ini mereka mencoba untuk mengoptimalkan hasil iterasinya. Kemudian pada tahun 1960 Widrow dan Hoff mengembangkan model perceptron ini dengan memperkenalkan aturan pelatihan jaringan yang disebut aturan delta (sering juga disebut kuadrat rata-rata terkecil). Aturan tersebut akan mengubah bobot perceptron apabila keluaran yang dihasilkan tidak lagi sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal inilah yang menyebabkan komputer dapat “belajar” dengan sendirinya; kecepatan belajar dapat diatur dengan menggunakan parameter tertentu.

Perkembangan selanjutnya dibuat oleh Rumelhart (1986) dengan mencoba mengembangkan sistem layar tunggal (single layer) pada perceptron menjadi sistem layar jamak (multilayers), yang kemudian disebut dengan sistem backpropagation. Setelah itu, muncul beberapa model jaringan saraf tiruan lain yang dikembangkan oleh Kohonen (1972), Hopfield (1982), dan lain-lain.

» SISTEM DAN APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN

Sistem jaringan saraf tiruan merupakan analogi yang berkaitan erat dengan proses berpiir dalam otak manusia. Sesungguhnya jaringan saraf tiruan merupakan pembentukan generalisasi model matematika dengan menggunakan beberapa asumsi, diantaranya:

  • Sistem proses informasi terjadi pada banyak elemen sederhana (neuron).
  • Sinyal yang dikirimkan di antara neuron-neuron melalui penghubung-penghubung (sinapsis).
  • Penghubung antarneuron memiliki bobot yang akan memperkuat atau memperlemah sinyal.
  • Untuk menentukan output (target), setiap neuron menggunakan fungsi aktivasi (biasanya bukan merupakan fungsi linear) yang dikenakan pada jumlahan input yang diterima. Besarnya output akan dibandingkan (learning process) dengan suatu batas ambang (threshold).

Dengan demikian, dari asumsi-asumsi tersebut jaringan saraf tiruan ditentukan oleh 3 hal yang paling mendasar:

  1. pola hubungan antarneuron (arsitektur jaringan),
  2. metode untuk menentukan bobot penghubung (learning atau training method), dan
  3. fungsi aktivasi.

Sebagai contoh, perhatikan sistem yang terdapat pada gambar berikut.

Y menerima input dari neuron x1, x2, dan x3 dengan bobot hubungan masing-masing adalah w1, w2, w3. Kemudian ketiga impuls neuron yang ada dijumlahkan (fungsinya disebut net) sebagai berikut:

dan besarnya impulas yang diterima oleh Y mengikuti fungsi aktivasi

Apabila nilai fungsi aktivasi cukup kuat, maka sinyal akan diteruskan. Selain itu, nilai fungi aktivasi (keluaran model jaringan) juga dapat dipakai sebagai dasar untuk mengubah besarnya bobot, sehingga keluaran yang diperoleh sesuai dengan target yang diharapkan.

Hingga saat ini jaringan saraf tiruan telah memiliki beberapa aplikasi yang banyak digunakan dalam kehidupan manusia. Aplikasi yang sering digunakan antara lain:

  • Pengenalan pola (pattern recognition)

Jaringan saraf tiruan dapat dipakai untuk mengenali beberapa pola seperti huruf, angka, suara, bahkan tanda tangan. Hal ini sangat mirip dengan otak manusia yang mampu mengenali seseorang, tentu saja yang pernah berkenalan dengan kita.

  • Pengolahan sinyal (signal processing)

Jaringan saraf tiruan (terutama model ADALINE (adaptive linear newton)) dapat digunakan untuk menekan derau (noise) dalam saluran telepon.

  • Peramalan (forecasting)

Jaringan saraf tiruan juga dapat dipakai untuk meramalkan apa yang terjadi di masa depan berdasarkan pola yang terbentuk di masa lampau. Hal ini dapat dilakukan karena kemampuan jaringan saraf tiruan untuk mengingat dan membuat generalisasi dari apa yang sudah ada sebelumnya.

Selain aplikasi-aplikasi yang telah disebutkan, jaringan saraf tiruan juga memiliki banyak aplikasi yang menjanjikan seperti dalam bidang kontrol, kedokteran, dan lain-lain. Akan tetapi hal yang perlu diingat adalah jaringan saraf tiruan juga memiliki beberapa keterbatasan. Pertama adalah ketidakakuratan hasil yang diperolah karena jaringan saraf tiruan bekerja berdasarkan pola yang terbentuk pada input yang diberikan. Jadi pada dasarnya jaringan saraf tiruan merupakan ilmu komputasi yang disebut soft computing dengan menggunakan otak manusia sebagai analoginya.

Saat ini bidang kecerdasan buatan dalam usahanya menirukan intelegensi manusia, belum mengadakan pendekatan dalam bentuk fisiknya melainkan dari sisi yang lain. Pertama-tama diadakan studi mengenai teori dasar mekanisme proses terjadinya intelegensi. Bidang ini disebut ‘Cognitive Science’. Dari teori dasar ini dibuatlah suatu model untuk disimulasikan pada komputer, dan dalam perkembangannya yang lebih lanjut dikenal berbagai sistem kecerdasan buatan yang salah satunya adalah jaringan saraf tiruan. Dibandingkan dengan bidang ilmu yang lain, jaringan saraf tiruan relatif masih baru. Sejumlah literatur menganggap bahwa konsep jaringan saraf tiruan bermula pada makalah Waffen McCulloch dan Walter Pitts pada tahun 1943. Dalam makalah tersebut mereka mencoba untuk memformulasikan model matematis sel-sel otak. Metode yang dikembangkan berdasarkan sistem saraf biologi ini, merupakan suatu langkah maju dalam industri computer.

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...